selamatkan bumi kita dengan hatimu

selamatkan bumi kita dengan hatimu
hidup hanya sekali, so... harus berarti

Rabu, 27 Februari 2008

Menjadi Wanita Sempurna



Kalau ada yang bertanya kepadaku, apa yang kau inginkan dalam hidupmu? Jawabanku hanya satu, yaitu menjadi wanita yang sempurna. Tampaknya agak berat dan tak mungkin, tapi setidak-tidaknya apa yang dijalani oleh seorang wanita (karena aku terlahir dengan kelamin perempuan) dapat aku rasakan.



Dan alhamdulillah, saat ini aku benar-benar merasa jadi wanita yang sempurna. Kenapa begitu? karena aku sudah menjalani tahap-tahap demi tahap untuk menjadi wanita yang sempurna. Tentunya dimulai dari saat pertama mengalami menstruasi, hingga masa pubertas. Dan akhirnya menikah, dengan pria yang kucintai dan menjadi kekasihku terlebih dahulu.

Dan yang lebih penting adalah masa-masa menjadi isteri sekaligus ibu dari ketiga anak-anakku. Betapa tidak, aku memiliki dua anak laki-laki dan satu anak perempuan. Lengkap sudah hidupku. Aku bisa merasakan bagaimana perbedaan antara anak laki-laki dan anak perempuan. Baik perangai mereka, fisik mereka bahkan cara mendidik mereka.

Meski ada anggapan memiliki anak perempuan atau anak laki-laki sama saja. Tapi dalam prakteknya, aku melihat ada suatu perbedaan antara anak-laki-laki dan anak perempuan. Dan aku sangat bersyukur punya anak laki-laki dan anak perempuan.

Hal lain yang membuatku menjadi salah satu wanita sempurna di dunia ini, adalah proses hamil dan melahirkan ketiga anak-anakku yang terlahir normal, tanpa operasi. Ini suatu mukjizat dari Allah SWT. Karena pada proses inilah memang dibuktikan keteguhan dan kekuatan seorang ibu untuk memperjuangkan dirinya dan anaknya selamat terlahir di dunia.

Aku jadi terpikir, emang pantas saja, jika surga itu berada di bawah telapak kaki ibu . Tak terbayang betapa sakitnya selama sembilan bulan membawa beban berat di dalam perut. Dan merasa rela, tubuh yang dulunya langsing aduhai jadi gendut dan kadang malah kayak badut. Apalagi jika punya bawaan hamil dengan muntah-muntah segala, ngidam dan bawaan lainnya. Wah, kalau dipikir itu aku jadi nggak kepikir mau hamil lagi deh.

Tapi yang nggak bisa terlupakan adalah ketika si jabang bayi bergerak-bergerak di dalam perut. Kayaknya asyik aja ngeliatnya. Aku berpikir kok dalam perutku ada makhluk Tuhan yang bernyawa di situ. Seperti apa yah jika dia lahir ke dunia ini? Itu terus saja yang ada di benakku saat hamil gede.

Hingga tiba saatnya ketika mau melahirkan. Inilah proses terberat dalam suatu tahap bersalin. Kontraksi janin yang kuat, sakitnya bukan main. Sakit yang paling sakit yang kurasakan adalah ketika berada dalam proses melahirkan. Apalagi saat melahirkan anak ke dua dan ketiga, sakitnya sungguh lama. Perutku mereka buat melilit-lilit dengan sangat dasyatnya. Aku malah berpikir tak tahan lagi. Tapi untunglah aku tetap bertahan untuk tidak operasi.

Namun sakit itu jadi hilang ketika suara tangis bayiku menggema dan brojol.....!!! anak keluar dari rahimku. Rasanya plong banget....!!! Sumpah...!!!! Ini suatu mukjizat yang nggak ada duanya. Dan ini adalah karunia yang nggak ternilai harganya. Allah itu benar-benar Maha Besar. Allahu Akbar!!! Nggak ada kekuatan manapun yang bisa menyerupai kekuatannya. Nggak ada yang bisa menciptakan sesuatu sebagus ciptaannya.

Dari proses ini aku benar-benar yakin bahwa anak itu sebuah anugerah yang Yang Maha Kuasa dan anak adalah amanah. Karena tidak semua orang yang dititipkan Allah seorang anak. Dan aku bersyukur menjadi salah seorang hamba yang dipercaya memegang amanah itu.

Aku, benar-benar merasa menjadi wanita yang paling sempurna di dunia ini. Karena aku telah melewati masa-masa nikmatnya menjadi seorang wanita. Terima kasih ya Allah menjadikanku sebagai wanita sempurna. Dan aku benar-benar tunduk kepadaMu.

Tidak ada komentar: