selamatkan bumi kita dengan hatimu

selamatkan bumi kita dengan hatimu
hidup hanya sekali, so... harus berarti

Sabtu, 21 Juni 2008

Otak-atik Pigubri

Tahapan pemilihan gubernur Riau sudah dimulai Juni ini, seiring dibukanya pendaftaran calon gubri dan wagubri oleh KPU Riau pada pekan ini. Geliat lobi partai politik pun sangat tampak dan sangat jelas memperlihatkan bagimana konstelasi perpolitikan di Riau.



Mulai dari Rusli Zainal yang ditunggu-tunggu calon pendampingnya, pasangan Chaidir-Suryadi Khusaini dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) yang lebih berani mengungkapkan dan mengumumkan koalisi mereka hingga kebijakan Partai Amanat Nasional (PAN) yang dinilai plin-plan oleh sebagian kalangan masyarakat.

Demikian dengan pasangan perseorangan yang sudah mulai memproklamirkan diri seperti pasangan Soemardi Taher-Iriyanto Rab dan Persada Gupta-M Diah, dan masih ada yang sangat gusar mencari pasangannya seperti Instiawaty Ayus dan Gadilah yang sebelumnya mendekap ke parpol bahkan ada yang tidak jadi mencalonkan diri seperti Tabrani Rab dan Fauzi Kadir yang sebelumnya berkoar-koar tentang tim suksesnya bahkan telah mengumpulkan foto copy KTP warga pendukungnya.

Tapi apapun yang terjadi semua itu tak lepas dari riak-riak politik yang tentu saja mempermainkan pikiran masyarakat. Sering masyarakat terkejut dengan langkah-langkah politisi yang di luar dugaan mereka. Dan semua itu tentunya mengarah pada tujuan utama para pelaku politik itu sendiri yaitu mengejar kekuasaan atau juga menunjukkan power mereka.

Banyak yang memprediksi jika Rusli Zainal akhirnya akan memilih Mambang Mit sebagai pendampingnya dan memang arahnya ke situ. Disamping mereka memang sering menampakkan kemesraan akhir-akhir ini, banyak yang mengolok-olok keterpaduan mereka lantaran asal mereka yang sama dari sungai Indragiri, satu dari Indragiri Hilir dan satu lagi dari Indragiri Hulu.

Padahal banyak juga yang mengharapkan Rusli Zainal bisa berdampingan dengan Instiawaty Ayus. Selain pasangan ini merupakan pasangan yang cukup serasi, dimana satu seorang laki-laki yang gagah dan satu lagi seorang wanita cantik yang cukup mempesona. Jika disandingkan mereka memang merupakan pasangan yang serasi. Tapi mungkin saja ada pihak-pihak tertentu yang tidak menginginkan terwujudnya pasangan itu.

Dan PAN yang sebelumnya merasa sangat pintar menyandingkan Saleh Djasit-Taufan Andoso Yakin, akhirnya malah terombang-ambing sejak penahanan Saleh oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). PAN bingung menentukan arah karena tampaknya mereka sudah mengantongi DP dengan Saleh dan sudah mensosialisasi Saleh-Topan (Salto) kepada masyarakat. Dan Zamharir yang direstui Saleh menggantikannya malah dikhianati saat menjelang detik-detik pertarungan pilgubri dimulai. Secara mengejutkan pula PAN melakukan deal-deal politik dengan Partai Demokrat dengan mengusung Thamsir-Taufan.

Tinggalah Wan Abu Bakar yang gigit jari merasa ditinggalkan oleh Partai Demokrat yang sebelumnya sudah melakukan komitmen berkoalisi pada pilgubri. Sementara Chaidir-Suryadi sudah merasa ''enjoy'' lebih dahulu dengan ''perkawinan'' mereka. Bahkan Chaidir pun nggak peduli jika sampai dipecat oleh Golkar yang telah membesarkannya dan dia besarkan.

Sekarang masyarakat tinggal melihat langkah yang diambil oleh Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang maish juga bingung menentukan dukungannya. Meski dilirik Inu Kencana Syafii, belum tentu PKS mau menerima lamaran Inu karena bagaimanapun PKS untuk pemenangan Pilkada memerlukan uang yang tidak sedikit. Dan tentu PKS tidak bisa berharap banyak pada Inu yang masih baru dalam perpolitikan di Riau. Sedangkan Thamsir sudah lebih dulu menjatuhkan pilihan kepada PAN.

Tak dapat dipungkiri pula, untuk menggerakkan mesin politik memang membutuhkan biaya yang cukup besar. Karena itu jika tidak memiliki biaya yang besar, keikutsertaan calon ataupun partai yang mengusung calon tertentu tentunya hanya sekedar ikut menyemarakkan Pilkada yang akan digelar ini. Karena itu tak heran, menjelang akhir penentuan pasangan calon akan terus terjadi berbagai kejutan-kejutan yang menarik. Dan yang pasti, strategi pemenangan Pilkada ini akan sangat berpengaruh pada suara pada pemilu legislatif mendatang. Kita lihat saja apa yang bakal terjadi nanti!!!



Tidak ada komentar: