selamatkan bumi kita dengan hatimu

selamatkan bumi kita dengan hatimu
hidup hanya sekali, so... harus berarti

Kamis, 03 Juli 2008

Wan Abu Tidak Berharap Jadi Abu

Nasib Wan Abu Bakar sangat dipertaruhkan dalam rentang waktu pemilihan Gubernur Riau. Meski banyak yang memprediksi akan bernasib sial menjelang detik-detik penutupan pendaftaran calon gubernur dan wakil gubernur Riau, nasib Wan Abu Bakar tidaklah menjadi tragis seperti diprediksi banyak orang. Justru saat ini dia sangat menikmati statusnya menjadi Gubernur Riau, walaupun hanya sebagai pelaksana tugas. Tampaknya dendam kesumat Wan Abu Bakar yang merasa dicuekin saat jadi wakil gubernur oleh rekannya Rusli Zainal bisa terbalas. Meskipun Wan tidak ikut dalam Pilgub mendatang, setidak-tidaknya dia sudah merasa jadi gubernur benaran dalan tiga bulan ini. Karena kalaupun dia ikut dalam pilgub belum pasti juga dia akan memang. Bagaimanapun Wan berharap tidak akan jadi abu, seperti namanya.



Agaknya momen pilgub ini, harus menjadi pengalaman dan pembelajaran politik bagi Wan Abu Bakar. Meskipun usianya sudah matang dan juga matang dalam partai, tapi Wan masih perlu pembelajaran tentang politik itu sendiri. Untuk bisa maju sebagai gubernur, tidak hanya dibutuhkan sikap komit untuk menjalankan pemerintah yang bersih ataupun figur yang sudah dikenal, tapi juga memerlukan ongkos politik yang cukup tinggi. Dia sebenarnya tidak perlu kaget dengan sikap Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang diakhir-akhir waktu tidak mencalonkan dirinya karena tidak bisa mengakomodir mereka menyanggupi biaya politik untuk bisa menang dalam pilkada.

Wan Abu juga harus bisa berpikir bahwa untuk menggerakkan sebuah mesin politik tentulah diperlukan biaya yang cukup besar. Logika saja, tidak mungkin orang mau bersusah-susah jika tidak ada ongkos. Apalagi BBM saja sudah naik, begitupun dengan harga-harga lainnya. Tentunya orang akan berpikir untuk bisa mengatasi bagian perut dulu. Apalagi bisa jadi ketika sudah menjabat, pejabat yang bersangkutan sering lupa dengan orang-orang yang telah menolong dirinya.

Seideal apapun partainya tetap tidak bisa dipisahkan dari uang, termasuk PKS. Bagi orang yang berkecimpung dengan dunia politik hal itu memang sudah menjadi kepatutan. Ini juga menjadi pembelajaran bagi PKS untuk tidak terlalu mengklaim sebagai partai yang bersih, tapi ujung-ujungnya minta duit juga. Ini malah berdampak bagi masa depan PKS sendiri yang sudah telanjur dipercaya rakyat, dengan meningkatnya suara PKS pada pemilu 2004 lalu demikian dengan benyaknya kemenangan yang diraih PKS dalam sejumlah Pilkada di beberapa daerah di Indonesia seperti yang akhir-akhir ini terjadi di Jawa Barat dan Sumatera Utara.

Sekarang kita hanya melihat saja sumringah yang keluar dari bibir Wan Abu Bakar sebagai sang Gubernur. Selamat Wan Abu Bakar, kita sampaikan juga ucapan selamat bertarung bagi calon-calon gubernur dan wakil gubernur Riau yang akan maju dalam Pilgub Riau 22 September 2008. Semoga Pilkada yang digelar menjadi Pilkada yang paling sukses di Indonesia dan mencerminkan demokrasi di Riau.

Tidak ada komentar: